Bendung Pitap

Bendung Pitap
Bendung Pitap (Intake) air irigasi untuk suplai/mengairi DI Pitap seluas 4.000 Ha di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan

Selasa, 12 Juli 2011

Laporan Peninjauan Lapangan dan Uji Laboratorium


 I.          Peninjauan Lapangan (Site Survey) :
Site Tanah berwarna abu-abu
  1. Peninjauan lapangan pada trase saluran induk DI Pitap, dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2011
  1. Pada lokasi pekerjaan (trase saluran induk DI Pitap, P5-P6 sepanjang 50 M dengan elevasi ± 34.00) ditemukan material tanah antara lain dengan tipikal :
a.            Tanah lempung berwarna merah (tanah galian biasa)
b.            Tanah lempung berpasir berwarna merah ke coklatan (sample 1)
c.            Tanah lempung keras berwarna abu-abu yang sering disebut grey-stone atau batu ampar (sample 2)
d.            Tanah keras berwarna abu-abu yang mendekati sand-stone (sample 3)
Jenis tanah yang ditemukan

  1. Material tanah tipikal : (b), (c) dan (d) dianggap material tanah yang lebih keras dibandingkan tipikal tanah (a) atau tanah lempung berwarna merah yang sering keliru disebut sebagai laterit.
  2. Berdasarkan kondisi tersebut maka material tanah yang diidentifikasi tersebut masih belum termasuk kategori “material batu”, namun lebih mendekati “tanah yang kaku” atau”stiff soil” apabila dalam kondisi alami. Namun biasanya kalau exposed dengan udara dan terkena pengaruh proses basah dan kering secara periodik akan menjadi lapuk terutama jenis material tanah tipikal (c).
  3. Disarankan agar melakukan pemeriksanaan laboratorium untuk memastikan masing-masing jenis material tanah tersebut untuk dapat dipastikan berupa :
a.        Sample 1 : Tanah lempung berpasir berwarna merah ke coklatan
b.        Sample 2 : Tanah keras berwarna abu-abu yang sering disebut grey-stone atau batu ampar
c.        Sample 3 : Tanah keras berwarna abu-abu yang mendekati sand-stone
II.          Proses Uji Laboratorium :
  1. Tanggal 4 Juli 2011 diterima laporan hasil uji laboratorium atas saran pemeriksaan yang pernah diusulkan
  2. Berdasarkan hasil laporan uji laboratorium, dipastikan merupakan uji laboratorium sample 2 : Tanah keras berwarna abu-abu yang sering disebut grey-stone atau batu ampar, dimana karakteristik fisik nya memberikan informasi jenis Lanau berlempung klasifikasi A-7-5 dan PI = 15.75
  3. Disarankan ada klarifikasi lebih lanjut tentang hasil pemeriksaan sifat fisik atas 2 jenis sample lainnya, dan jika memungkinkan sebaiknya ada hasil uji sifat mekanis (direct shear dan unconfine/compressive strength)
III.          Rekomendasi Teknis Pelaksanaan :
  1. Untuk pelaksanaan di lapangan, mengingat materialnya yang tergolong tanah keras (stiff-soil) sebaiknya dilakukan menggunakan tambahan alat pemecah kekerasan terhadap soil-mass
  2. Peralatan yang digunakan bisa berupa baji/betel secara manual atau menggunakan peralatan jack hammer secara mekanik
  3. Dengan kondisi tersebut (dimana memerlukan peralatan tambahan), maka untuk lokasi trase saluran induk DI Pitap, P5-P6 sepanjang 50 M dengan elevasi ± 34.00 sampai dengan elevasi ± 31.00 disarankan adanya negosiasi perubahan (penambahan) harga satuan pekerjaan dari harga galian yang tercantum di kontrak. 
oleh :
Ir. Rusliansyah Ramlan. M.Sc